RAKYAT.NEWS, JENEPONTO – Pemerintah Kabupaten Jeneponto telah menyelesaikan program “1000 Hafidz”. Keberhasilan ini ditandai dengan kegiatan wisuda Tahfidzul Qur’an tingkat kabupaten yang dilangsungkan di Masjid Agung Jeneponto, Sabtu (23/12/2023).

Program prestisius ini menjadi pilar utama pemerintahan Bupati Iksan Iskandar dan Wakil Bupati Paris Yasir selama satu periode masa kepemimpinannya sebagaimana pengejawantahan visi SMART, yakni Religius.

Diatas kertas, pencapaian ini tidak sekadar deretan angka statistik, tetapi lebih jauh lagi, program “1000 Hafidz” adalah cerminan dari komitmen pemerintah daerah untuk membumikan semangat cinta Al’quran.

Selain itu, program ini merupakan perwujudan visi kepemimpinan Bupati Iksan Iskandar dan Wakil Bupati Paris Yasir yang berfokus pada upaya penguatan nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas masyarakat atau generasi muda.

Kabag Kesra Abdul Rahmat dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan wisuda Tahfidz ini merupakan yang kelima kalinya dimana secara akumulatif telah mencapai 1.500 hafidz-hafizah atau dengan kata lain melibihi target.

“Alhamdulillah, keberhasilan ini tentu tidak hanya menjadi pencapaian pemerintah saja, tetapi juga oleh seluruh masyarakat yang turut berkontribusi dalam menuntaskan program “1000 Hafidz” sebagai bagian dari pembangunan kemanusiaan yang berkesinambungan terutama para pembina pondok Tahfidz dan para orang tua hafidz-hafidzah,”jelasnya.

Sementara itu, Bupati Iksan Iskandar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para pembina pondok Tahfidz dan para orang tua hafidz-hafidzah yang telah berkontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita besar program 1000 Hafidz.

Bupati dua periode itu menjelaskan bahwa Al Qur’an sebagai way of life atau petunjuk bagi manusia, harus senantiasa termanifestasi dalam ruang-ruang publik melalui upaya pembinaan generasi muda.

“Pembangunan tidak boleh hanya sebatas infrastruktur fisik semata, tetapi juga pembangunan suprastruktur melalui pembinaan keagamaan bagi masyarakat atau generasi muda, dengan begitu kita dapat mencetak orang-orang cerdas yang berwatak Qur’ani,” pungkasnya. (*)