RAKYAT.NEWS, Jeneponto – Majelis Dzikir Al Basdjir Masjid Agung Kabupaten Jeneponto menggelar Dzikir berjamaah dalam rangka memperingati dan mendoakan hari jadi Jeneponto yang ke 160 tahun, Jumat (28/4/2023)

Gerakan Jumat subuh Berdzikir kali ini dikhususkan sebagai doa dan pengharapan pada hari Jadi Jeneponto yang Ke 60 tahun yang diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya.

Puluhan jamaah tetap Masjid Agung dan masyarakat sekitar nampak khusuk melafazkan Asma Allah, sholawat kepada Nabi Muhammad Saw dan doa doa, Hasbullah wani’mal waqil ni’maulah wa ni’mannazir.

Rangkaian dzikir berjamaah dimulai dengan Tauziah KH. Arifin Musdin, lalu Dzikir dipimpin Imam Masjid Agung Ust. Iskandar Saleh ditutup dengan Doa oleh Ketua MUI Kabupaten Jeneponto KH. DR. Jumatan Rate,. M.Ag. dimana doa yang dipanjatkan memohon kepada Allah Azza wa Jalla, agar perayaan Hari jadi Jeneponto yang ke 160 Tahun diberikan kelancaran, kesuksesan serta senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Suasana Jamaah subuh di Masjid Agung Jeneponto

Sehari sebelumnya, Ketua Yayasan Masjid Agung Kabupaten Jeneponto yang juga pengagas Majelis Dzikir Al Basdjir, DR. dr. Syafrudin Nurdin, M.Kes, mengumumkan kepada seluruh jamaah pada ba’da Magrib, mengatakan, gerakan dzikir berjamaah yang rutin dilaksanakan setiap Jumat subuh akan kita khususkan untuk mendoakan perayaan hari Jadi Jeneponto yang ke 160 tahun.

“Saya himbau kepada seluruh jamaah, masyarakat sekitar maupun seluruh masyarakat Jeneponto untuk hadir dalam dzikir berjamaah pada Jumat subuh 28 April 2023,” terangnya.

Lebih lanjut, dr. Capa sapaan akrabnya mengatakan, dzikir berjamaah yang kita akan laksanakan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kedamaian dan ketentraman kabupaten yang kita cintai ini di usia yang ke 160 tahun, dan tentu saja sebagai bentuk doa dan dukungan kita kepada bupati dan wakil bupati serta seluruh masyarakat Jeneponto agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam memimpin kabupaten Jeneponto menjadi kabupaten yang baldatun thoibatun warabbun gafur, tutup dr. Capa. (*)