RAKYAT.NEWS, JENEPONTO – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Jeneponto kembali melakukan kegiatan gerakan pangan murah (GPM), Kamis (23/11/2023). Kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Kelara ini berlangsung di dua titik, yakni di Kelurahan Tolo Timur dan Desa Gantarang.

Kegiatan gerakan pangan murah bertujuan menekan inflasi yang disebabkan sejumlah harga bahan pokok (bapok) melonjak akibat kemarau panjang.

Kegiatan gerakan pangan murah ini menyediakan sejumlah sembako dengan harga yang lebih murah. Mulai dari beras, telur ayam ras, gula, minyak goreng, daging ayam, dan lainnya.

Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Tolo Timur

“Gerakan pangan murah ini kegiatan rutin kita, dimana tahun ini dilaksanakan di seluruh kecamatan di Jeneponto hingga akhir tahun nanti,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto Hartawan GS.

Gerakan pangan murah ini merupakan kegiatan kesekian kalinya yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto. Dan akan berlanjut ke kecamatan lain yang belum mendapat giliran dan ini akan dilanjutkan kembali di 2024 mendatang.

“Kita ingin masyarakat menengah ke bawah bisa menikmati harga pangan terjangkau, dan ketersediaan pangan di Jeneponto tidak kekurangan,” ungkap Karaeng Lomba sapaan akrabnya.

Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto Hartawan GS bersama masyarakat setempat

Lebih lanjut dikatakan, jika harga di pasar mahal, maka melalui gerakan pangan murah ini bisa menciptakan harmonisasi harga. Seperti beras medium yang seharga Rp 13-14 ribu per kilogram, bisa dibeli seharga Rp 10.900 per kilogramnya di gerakan pangan murah.

“Terus telur ayam harganya dari Rp 42-50 ribu satu tray, dan bapok lainnya juga dengan harga terjangkau. Tentunya ini adalah pekerjaan kolaborasi antara Pemerintah Jeneponto melalui Dinas Ketahanan Pangan seperti perum Bulog, id food, TPID, Misi Pasaraya, Berdikari Jeneponto, Gapoktan dan UMKM sebagai pemasok,” jelasnya.