RAKYAT.NEWS, JENEPONTO – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto mengambil posisi terdepan dan bergerak aktif memperkuat ketersediaan pangan dalam mensukseskan program utama yang tengah dijalankan Badan Ketahanan Pangan Nasional guna menghadapi dampak krisis ketersediaan pangan dalam menghadapi kekeringan di Jeneponto.

Saat ini Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto masif menggelar pangan murah di semua kecamatan untuk melancarkan pasokan pangan dari petani ke pasar dan menstabilkan harga pangan sehingga menekan laju inflasi 2023.

“Gerakan pangan murah ini sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat yaitu pangan murah yang berkualitas di musim kemarau yang melanda Jeneponto.”

“Karena permasalahan mendasar yang membuat gejolak perekonomian dan kebutuhan masyarakat itu adalah pangan pokok seperti beras. Sehingga kegiatan ini penting untuk menekan inflasi sehingga kita mampu mengantisipasi dengan baik ancaman krisis ketersediaan pangan,” demikian dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jeneponto Hartawan GS, saat di konfirmasi Rakyat.News, Senin (6/11/2023).

Dikatakannya, sebagai langkah awal, kita lakukan Gerakan Pasar Murah ini selama beberapa minggu ke depan. Ini bertujuan menekan inflasi dan membuktikan bahwa ketersediaan pangan di Butta Turatea itu kuat, tidak kekurangan sama sekali, malah produksinya lebih,” tuturnya.

Lebih lanjut pria yang akran disapa Karaeng Lomba ini menjelaskan upaya menjamin ketersediaan pangan, juga dengan melakukan pengembangan diversifikasi pangan, khususnya sumber pangan lokal salah satunya umbi-umbian sebagai makanan pengganti pangan pokok.

Selanjutnya, program penguatan ketersediaan pangan melalui pengembangan pertanian keluarga dan pekarangan lestari untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga dan sebagai upaya meredam laju inflasi.

“Oleh karena itu, kami menggelar Gerakan Pangan Murah 2023 dengan menggandeng BUMN seperti Bulog, TPID, ID Food, PT Bokhpand, dan Misi Pasar Raya. Dan juga diadakan talk show pengembangan diversifikasi pangan lokal umbi-umbian ke depan. Kondisi saat ini sedang tidak baik, terjadi cuaca ekstrim yang mengancam pangan. Pangan Indonesia harus kuat, Kabupaten Jeneponto harus menjadi garda terdepan dalam menyokong pangan nasional,” tegasnya. (*)