Catatan di Hari Penyiaran Nasional (HARSIARNAS)

Oleh: Mustaufiq.S.IP.,SE.,M.Si.,M.H.
(Plt.Kadis Kominfo,Statistik, dan Persandian Kab.Jeneponto)

Berbicara Sejarah Hari Penyiaran Nasional (HARSIARNAS) yang diperingati setiap tanggal 1 April di setiap tahunnya, ini mulai diberlakukan sejak Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional.

Dimana penyiaran di Indonesia mulai berlangsung pada Tahun 1927, yakni sejak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Sri Mangkoenegoro VIl yang menerima hadiah dari seorang menir Belanda berupa pesawat radio penerima hingga berdirinya sebuah lembaga penyiaran radio pertama di Kota Solo bernama, Solosche Radio Vereeniging (SRV), pada 1 April 1933, dan pada tanggal 28 Desember 1936 sehingga inilah menjadi cikal bakal penyiaran radio di indoneasia.

Hari Penyiaran Nasional adalah hari penting nasional yang diperingati untuk mewujudkan tujuan penyiaran nasional sekaligus sebagai apresiasi dan dukungan terhadap bidang penyiaran di Indonesia.

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera.

Tak hanya itu, peringatan hari penyiaran nasional menyimpan harapan besar dalam menumbuhkan industri penyiaran yang informatif sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol, dan perekat sosial, serta pemersatu bangsa.

Momentum ini harus menjadi perhatian bagi seluruh insan penyiaran dalam melakukan refleksi dan meneguhkan tujuan penyiaran sebagaimana amanat undang undang dasar yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkukuh integrasi nasional.

Masyarakat akan tercerdaskan jika kita mampu menyajikan informasi yang edukatif dan memiliki muatan moril yang di ikat oleh tali etika dan budaya yang berlaku di tengah masyarakat, tidak semata mengejar viralitas dan mengeyampingkan pembangunan karakter anak bangsa.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai dan kearifan lokal yang berlaku, bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu menanamkan nilai nilai luhur kebhinekaan di tengah kemajemukan.

Momentum hari penyiaran nasional ini juga harus menjadi awal bagi industri penyiaran untuk menjadi kekuatan pendorong kebangkitan ekonomi nasional, dimana di tengah kondisi perekonomian dunia mengalami turbulensi negatif namun dunia penyiaran tetap dapat menjadi lokomotif penggerak ekonomi yang dinamis dalam mengakselerasi seluruh potensi informasi yang dapat memacu dan memicu geliat pertumbuhan ekonomi secara makro di seluruh daerah.

Selamat hari penyiaran nasional, selamat membangun bangsa, di tangan para insan penyiar dan di kebijakan dunia industri siaranlah negara ini menitip beribu harapan dan berjuta mimpi dalam membangun karakter anak bangsa yang berjiwa nasionalis dan berbhineka. (*)