JENEPONTO – Bupati Jeneponto Iksan Iskandar hadiri pelantikan dan rapat kerja cabang (Rakercab) Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Jeneponto Periode 2022-2026.

Prosesi pelantikan pengurus IAI berlangsung khidmat, diruang pola Panrangnuanta, Minggu (22/05/2022).

Selain Bupati Iksan Iskandar turut pula hadir Wakil Bupati Paris Yasir, Sekda Muh. Arifin Nur dan Kepala Dinas Kesehatan Syusanti Mansyur.

Puluhan apoteker Jeneponto hadiri pelantikan sejak pukul 08.00 Wita. Selain itu pengurus IAI yang berasal dari berbagai daerah juga turut hadir seperti dari Kabupaten Selayar, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Bantaeng.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Selatan Prof.Dr. apt. Gemini alam M.Si dalam sambutan menyampaikan terima kasih atas kehadiran pimpinan daerah secara lengkap.

Menurutnya kehadiran Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap eksistensi AIA sebagai organisasi profesi.

“Terima kasih bapak bupati, bapak wakil bupati dan sekretaris daerah atas kehadiran ditengah pelantikan rekan-rekan apoteker,”ujarnya.

Lebih jauh Prof.Dr. apt. Gemini Alam menjelaskan bahwa peran apoteker selain untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat yang tidak benar juga hadir sebagai pioner dalam usaha edukasi tentang cara memilih obat, menyimpan obat dan membuang obat dengan benar.

“Terimakasih pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto atas perhatiannya, mohon dimanfaatkan tenaga dan kompetensi teman-teman apoteker untuk mengedukasi masyarakat mengenai obat,”ujarnya.

Sementara itu, Bupati Iksan Iskandar dalam sambutan menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pengurus IAI atas dedikasi dan perhatian mengenai kesehatan masyarakat Jeneponto.

“Apoteker adalah pejuang-pejuang kesehatan masyarakat, olehnya itu tunaikan amanah dengan sebaik-baiknya, “ujar Bupati Iksan.

Diakhir sambutan orang nomor satu di Jeneponto itu berpesan agar Ikatan apoteker harus mampu eksis dan memberikan berkontribusi terhadap pembangunan daerah lebih khusus dalam hal kesehatan masyarakat.